Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demokrat dan AHY Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 Meski Elektabilitas Terus Melejit


Konflik di tubuh Partai Demokrat kembali memanas seiring ditunjuknya advokat senior Yusril Ihza Mahendra oleh eks kader Demokrat pro KLB Deli Serdang untuk uji materi AD/ART ke Mahkamah Agung (MA).

Kemunculan sosok Yusril Ihza Mahendra yang juga merupakan eks menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sontak membuat kader Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meradang.

Diketahui Yusril ditunjuk oleh empat eks kader pro KLB yang memenangkan Moeldoko untuk menggugat AD/ART hasil Kongres 2020 atau era kepemimpinan AHY.

Menyusul penunjukan dirinya sebagai kuasa hukum yang dinilai dapat mengancam kedudukan AHY sebagai Ketua Umum, Yusril menyebut langkah yang diambil bertujuan untuk menegakkan demokrasi.

Selain itu dirinya akan menyiapkan argumen meyakinkan guna memenangkan uji materi atau judicial review terhadap AD/ART Demokrat.

"Saya menyusun argumen yang insya Allah cukup meyakinkan dan dikuatkan dengan pendapat para ahli," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 23 September pekan lalu.

Di sisi lain, digandengnya Yusril dan berkecamuknya konflik internal menjadi ancaman tersendiri bagi Partai Demokrat.

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebut dampak konflik yang terus bergulir dapat menjadikan Demokrat dan AHY gagal ikut Pemilu 2024.

"Demokrat terancam tak ikut pemilu jika konflik hukum terus berlanjut dari PTUN, lanjut ke banding, lanjut ke MA," ujarnya, Sabtu, 25 September 2021.

Padahal, Demokrat dan AHY kini sedang di posisi puncak dalam rilis lembaga survei.

Beberapa menempatkan Demokrat dan AHY di tiga besar tingkat elektabilitas menghadapi Pilpres 2024.

Namun, elektabilitas itu bisa saja tak berarti apa-apa jika perseteruan internal terus berlangsung.

"Proses semacam ini memerlukan waktu banyak. Sementara tahun depan sudah mulai tahapan pemilu," kata Adi.

Apalagi saat ini, gugatan di PTUN soal pengesahan hasil KLB masih bergulir

Adi menilai kubu KLB yang memenangkan Moeldoko sebagai Ketua Umum benar-benar menaikkan level serangan dengan langsung mengarah ke jantung kekuasaan AHY.

"Kubu eks kader Demokrat menaikkan level serangannya dengan menggandeng Yusril untuk memenangkan pertarungan hukum."

"AD/ART yang digugat langsung menusuk jantung kekuasaan politik AHY," tegasnya.***

Posting Komentar untuk "Demokrat dan AHY Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 Meski Elektabilitas Terus Melejit"