'Pilih Kasih' Terhadap SBY dan Jokowi, Mantan Pejabat BUMN Pertanyakan Sri Mulyani Berubah
Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mempertanyakan perbedaan sikap yang ditujukan kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perbedaan tersebut berkaitan dengan proyek pembangunan infrastruktur yang diajukan SBY dan Jokowi.
Ketika SBY menjabat sebagai presiden, ia mengajukan untuk membangun monorail.
Pada saat itu, Sri Mulyani memberikan penolakan karena melihat proyek tersebut akan membebani uang negara.
"Saya salah seorang saksi hidup bagaimana saat itu sangat tegas menolak dg alasan biaya cukup tinggi dan akan membebani negara lewat subsidi," kata Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.
Kini, ketika Jokowi mengadakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, LRT, dan MRT, Sri Mulyani menunujukkan sikap yang berbeda.
Seri Mulyani disebut tidak memberikan penolakan terhadap proyek tersebut.
Sikap yang ditunjukkan Sri Mulyani itu menjadi pertanyaan bagi publik.
Pasalnya, Sri Mulyani menunjukkan perbedaan sikap pada era SBY dan Jokowi mengenai proyek pembangunan onfrastruktur komersial yang diperkirakan menjadi beban bagi keuangan negara.
Melihat perbedaan sikap tersebut, Said Didu pun mempertanyakan alasan yang membuat Sri Mukyani berubah.
"Saat itu saya peserta rapat berkali2 dan Bu SMI konsisten menolak. Apa penyebab Bu SMI skrg berubah total ?" ucap Said Didu.***
Posting Komentar untuk "'Pilih Kasih' Terhadap SBY dan Jokowi, Mantan Pejabat BUMN Pertanyakan Sri Mulyani Berubah"