Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fadli Zon Kritik Densus 88 Hanya Lawan Kotak Amal dan Kurma

Jakarta, CNN Indonesia ‐‐ Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritik Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri hanya sibuk menyita kotak amal yang diduga untuk mendanai kepentingan kelompok teroris.

Tidak hanya itu, Fadli juga mempertanyakan Densus 88 yang setiap hari menangkap terduga terorisme, namun tidak jelas alasan dan tujuan mereka yang diringkus.

"Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yang diteror? Mau teror siapa? Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan dan kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal dan kurma. Uruslah 'KKB' di Papua," ujar Fadli dalam cuitannya di akun Twitter @fadlizon, Selasa (9/11).

Sebelum ini, politikus Gerindra itu mengusulkan agar Densus 88 dibubarkan. Fadli menyebut bahwa aksi terorisme harus diberantas. Namun, jangan justru dijadikan sebagai komoditas.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," demikian cuitan Fadli, Rabu (6/10).

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas juga melemparkan kritik serupa. Anwar meminta Densus 88 tak hanya sibuk mengambil kotak amal yang diduga untuk mendanai kepentingan kelompok teroris semata.

Ia pun meminta Densus 88 Polri turut menangkap para teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Pernyataan Fadli dan Abbas ini keluar setelah Densus 88 menyita ratusan kotak amal milik yayasan amal bernama LAZ ABA dalam operasi penangkapan terhadap sejumlah tersangka dugaan kasus terorisme di Lampung dalam beberapa hari terakhir.

Dalam penangkapan itu, ada tiga tersangka yang diamankan. Mereka merupakan sejumlah petinggi di yayasan LAZ ABA.

Selain itu, Densus juga menyebut bahwa jaringan Jamaah Islamiyah (JI) turut menggunakan bisnis kurma untuk mendanai aktivitas terorisme. Pendapatan dari bisnis kurma dialirkan ke LAZ ABA.

"Seperti wakaf produktif kebun kurma seluas kurang lebih 4 hektare di lampung yang dikelola S, hasil panen dimasukkan dalam hasil pendapatan ABA pusat," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Senin (8/11).

Posting Komentar untuk "Fadli Zon Kritik Densus 88 Hanya Lawan Kotak Amal dan Kurma"