Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Media Asing Soroti Ekonomi Indonesia, Silakan Tepuk Tangan

GenPI.co - Kabar gembira, media asing menyoroti kondisi perekonomian Indonsia saat ini. silakan tepuk tangan.

Dalam pemberitaan The Straits Time disebutkan ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang cepat pada 2022.

Pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai lantaran didukung oleh melonjaknya harga komoditas.

media asing itu juga menyebutkan salah satu faktor Pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia adanya penurunan yang signifikan dalam kasus Covid-19 dan kematian.

Sehingga, kondisi tersebut dapat mendorong pelonggaran pembatasan sosial dan pembukaan kembali perbatasan.

The Straits Time menyinggung soal batu bara termal dan minyak sawit dan menyebutkan bahwa Indonesia adalah pengekspor Terbesar di dunia. Harga keduanya melonjak pada tahun 2021 lalu.

Indonesia juga disebut sebagai pengekspor karet terbesar kedua di dunia. Sejumlah pihak termasuk para pengamat juga mengakui kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia.

Baru-baru ini para pengamat dikejutkan dengan ekspor besi dan baja senilai sekitar 20 miliar dolar AS atau sekira lebih dari Rp285 triliun, nilai tersebut ditaksir sama dengan jumlah untuk minyak sawit.

"Kami optimistis tahun ini bisa tumbuh 5 persen. Kalau semuanya lancar, (pertumbuhan ekonomi) bisa lebih dari 5 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan kepada The Straits Times, Rabu (12/1).

Sementara itu, berdasarkan laporan Prospek Ekonomi Global terbaru Bank Dunia yang dirilis pada hari Selasa memperkirakan bahwa pertumbuhan Indonesia diperkirakan akan pulih menjadi 5,2 persen pada tahun 2022.

Bank Dunia juga mengatakan bahwa pertumbuhan diperkirakan akan mencapai 5,1 persen pada 2023 mendatang.

Sementara, Luhut mencatat bahwa Indonesia telah diuntungkan berlipat ganda dari kenaikan harga komoditas ini karena telah menanjak rantai nilai dengan secara bertahap mulai melarang ekspor mineral mentah dalam upaya menambah pendapatan negara.

Mulai awal 2020 lalu, bijih nikel yang merupakan bahan baku pembuatan besi baja harus diproses di dalam negeri sebelum dikirim ke luar negeri.

Indonesia akan melarang ekspor mineral lain seperti bauksit, yang digunakan untuk membuat aluminium pada 2022.

Media asing juga menyebutkan Indonesia memiliki seperempat cadangan bijih nikel dunia, bahan penting untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.(*)

Posting Komentar untuk "Media Asing Soroti Ekonomi Indonesia, Silakan Tepuk Tangan"