Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasib Pimpinan KKB Papua Lamek Taplo yang Tewaskan Tenaga Kesehatan, Jasadnya Dibawa Kabur Anak Buah

Teror KKB Papua kelompok Lamek Taplo di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang

Aparat gabungan TNI - Polri berhasil memberi pelajaran Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menyerang Puskesmas di Distrik Kiwirok.

Diketahui, dalam serangan tersebut menewaskan tenaga kesehatan dan beberapa lainnya luka-luka.

Aksi pembakaran dan penganiayaan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut didalangi kelompok Lamek Taplo.

Pasukan gabungan TNI - Polri dikabarkan berhasil menembak pimpinan kelompok KKB Papua tersebut, bernama Elly Bidana.

Jasad Elly Bidana pun dibawa kabur anak buahnya.

Akibat kekejaman KKB Papua kelompok Lamek Taplo, seorang tenaga kesehatan bernama Gabriella ditemukan gugur.

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul

Pentolan KKB Pembakar Puskesmas di Papua Tewas Ditembak Aparat, Mayatnya Dibawa Lari Anak Buah

Salah satu pentolan penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua akhirnya menemui ajalnya.

Elly Bidana (35) yang disebut-sebut menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang warga sipil di sebuah puskesmas tewas ditembak setelah kontak tembak dengan TNI-Polri.

Ia dikabarkan tewas di Distrik Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9/2021).

Elly adalah Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum-Kupel.

Namun jasad Elly Bidana dibawa kabur oleh pasukannya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Elly Bidana dikabarkan tewas dalam kontak tersebut, hanya saja jenazah Elly Bidana dibawa kabur pasukannya.

"Personel gabungan berhasil menembak mati satu anggota KKB dan dua lainnya terluka.

Anggota KKB yang meninggal dunia bernama Elly M Bidana yang mengklaim diri sebagai Komandan Operasi KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo," kata Kamal melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com,Jumat (17/9/2021).

Melalui rilis pers itu, Kamal menjelaskan peristiwa bakutembak berlangsung saat tim gabungan TNI dan polisi melakukan penyisiran di Distrik Kiriwok.

KKB pimpinan Lamek Taplo yang masih bergerilya di sekitar lokasi tersebut, melancarkan tembakan terhadap aparat keamanan.

Lanjut dia, lalu dibalas aparat gabungan hingga bakutembak pecah.

"Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas oleh KKB di Distrik Kiriwok," ujarnya.

Sementara, situasi keamanan di Distrik Kiwirok berangsur kondusif.

Disayangkan pelayanan publik sementara ini terkendala pasca pembakaran fasilitas umum oleh KKB.

Sekadar diketahui, Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri dari 34 distrik dengan total luas wilayah 15.863 Km persegi, dan memiliki enam pos polisi.

Sejak Senin (13/9/2021), KKB melakukan aksi kekerasan di dua distrik di Kabupataen Pegunungan Bintang.

Antara lain pembakaran dan kekerasan di Distrik Kiwirok, dan pada Selasa (14/9/2021) di Distrik Okhika.

Seorang tenaga kesehatan bernama Gabriella gugur akibat serangan KKB, sementara satu mantri hingga kini belum ditemukan.

Bakar puskesmas hingga sekolah

KKB yang melakukan aksi kriminal di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, berjumlah sekitar 50 orang.

Mereka membakar puskesmas, kantor bank, kantor distrik, SD, dan pasar di Distrik Kiwirok.

Sebelum membakar puskesmas, mereka menyerang enam tenaga medis yang ada di Puskesmas Kiwirok.

Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, salah satu suster yang lompat ke jurang mengaku ditikam belati dari belakang.

Sementara itu, ada satu dokter yang mengalami patah tangan karena dipukul menggunakan besi.

"Sebagian masih bersembunyi, masih dua suster yang masih dicari, kemarin termasuk dokter (sudah ditemukan) tangannya patah karena dipukul pakai besi sama mereka.

Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang.

Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).

Petugas berusaha mencari suster yang hilang, tetapi belum berhasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.

Saat penyerangan, sempat terjadi baku tembak antara anggota TNI dan KKB selama empat jam.

Seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.

Pemberitaan sebelumnya, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, Kristina Sampe ditemukan masih hidup dengan luka di sekujur tubuhnya. Termasuk luka tusuk.

Sementara dari laporan yang diterimanya, nakes atas nama Gabriel Meilan ditemukan sudah meninggal dan jenazahnya akan dievakuasi dari jurang Kamis (16/9/2021) .

Saat ini, Kristina Sampe sudah berada bersama rekan-rekannya yang mengamankan diri di Pos Yonif 403/WP.

Dari laporan yang diterima, ada empat orang nakes yang terluka baik luka parah dan ringan karena dianiaya, dan mereka nampak masih trauma.

Diberitakan sebelumnya, KKB pimpinan Lamek Taplo selain melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan Senin (13/9/2021).

Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw mengatakan kontak senjata antara aparat TNI dan KKB berlangsung sekitar empat jam.

"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB," kata Letkol Christian pada Senin (13/9/2021).

Menurut Letkol Christian, kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak dengan TNI kali ini merupakan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo.

Selain melukai anggota TNI, kata Letkol Christian, KKB juga melakukan aksi pembakaran fasilitas umum serta permukiman warga.

Fasilitas umum yang dibakar antara lain Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok. (*)

Posting Komentar untuk "Nasib Pimpinan KKB Papua Lamek Taplo yang Tewaskan Tenaga Kesehatan, Jasadnya Dibawa Kabur Anak Buah"