Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demi Bisa Makan, Penduduk Afghanistan di Wilayah Ini Terpaksa Menjual Anak Perempuan hingga Balita

Anak-anak Afghanistan bersama keluarga mereka saat berada di tenda darurat di dekat stasiun kereta api di Chaman, Pakistan 1 September 2021. /Saeed Ali Achakzai/Reuters

PR DEPOK – Penduduk Bala Murghab Afghanistan dikabarkan menjual anak perempuan hingga bayi demi bisa membeli makanan.

Sekelompok penduduk Afghanistan ini terpaksa menjual anak perempuan mereka lantaran kesulitan makan akibat kekeringan saat ini.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, tahun ini tercatat 20 keluarga di desa Haji Rashid Khan, Afghanistan telah menjual anak perempuan mereka yang masih sangat kecil untuk dinikahkan, untuk mengumpulkan uang demi makanan.

Menurut Bibi Yeleh, seorang ibu dari tujuh anak, putrinya berusia 15 tahun sudah menikah dan yang berusia tujuh tahun akan segera menyusul.

“Anak-anak yang lain lapar dan haus,” ujar Bibi Yeleh.

Maka dari itu, jika kekeringan berlanjut, maka seorang anak berusia dua dan lima tahun berikutnya, akan diserahkan kepada keluarga mempelai pria ketika mereka dianggap cukup umur.

Kekeringan yang melanda ladang kering di wilayah tersebut, membuktikan bahwa krisis iklim menjadi musuh yang lebih mematikan daripada konflik dengan Taliban.

Ketika dunia menyaksikan Taliban melancarkan serangan menakjubkan yang berakhir dengan keruntuhan cepat pemerintah yang didukung barat negara itu, krisis jangka panjang sebenarnya sedang terjadi.

Selain menjual anak perempuan dan balita, dalam upaya memberi makan keluarga, para penggembala Afghanistan terpaksa menjual ternak mereka, dan petani meninggalkan desa.

“Terakhir kali saya melihat hujan adalah tahun lalu, dan tidak banyak. Kami menjual domba untuk membeli makanan, yang lain mati kehausan,” ujar Mullah Fateh, kepala desa Haji Rashid.

Ketika Mullah Fateh perlu mengambil air, ia mengirim anak laki-laki dalam perjalanan sehari dengan seekor keledai.

Tahun ini, menurutnya dua orang gembala muda mati kehausan di perbukitan.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 22 juta warga Afghanistan akan menderita ketidakamanan pangan akut selama musim dingin ini.

Maka dari itu, PBB memperingatkan Afghanistan bahwa akan menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Menurut PBB, Afghanistan yang bergantung pada bantuan, yang telah menghabiskan puluhan tahun terperangkap dalam siklus perang, telah menanggung pukulan terberat keenam dari perubahan iklim.

Belum lagi kekeringan akibat emisi rumah kaca seperti karbondioksida.

Gaya hidup Afghanistan menyebabkan 0,2 ton emisi karbon dioksida per tahun, dibandingkan dengan 15 dari rata-rata Amerika, angka Bank Dunia menunjukkan.

Seperti yang diperkirakan, salah satu dampak yang menghancurkan adalah penurunan curah hujan di Afghanistan utara.***

Posting Komentar untuk "Demi Bisa Makan, Penduduk Afghanistan di Wilayah Ini Terpaksa Menjual Anak Perempuan hingga Balita"