Perbandingan Pembangunan Infrastruktur DKI Jakarta Era Ahok vs Anies. Mana yang Membuahkan Hasil?
Salah satu hal yang disorot dari kinerja Ahok dan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah proyek infrastruktur. Lalu, apa perbedaan pembangunan infrastruktur era Ahok dan Anies Baswedan?
Salah satu tugas Gubernur DKI Jakarta adalah membangun infrastruktur yang dibutuhkan warga.
Sejak masa pemerintahan Jokowi-Ahok hingga Anies-Riza Patria, banyak proyek infrastruktur yang dibangun.
Mulai dari infrastruktur untuk penanggulangan banjir, rusun, hingga stadion.
Namun, terdapat beberapa perbedaan proyek infrastruktur yang dibangun di kedua era ini.
Apakah perbedaan tersebut?
Berikut adalah perbandingan pembangunan infrastruktur era Ahok dan Anies Baswedan.
Perbandingan Pembangunan Infrastruktur Era Ahok vs Anies Baswedan
1. Kampung Bukit Duri
Untuk menangani masalah banjir, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggalakkan program normalisasi Sungai Ciliwung.
Hal ini membuat ratusan rumah di Bukit Duri, Jakarta Selatan, harus digusur.
Pemprov DKI Jakarta kemudian memindahkan warga yang terdampak penertiban ke Rusun Cakung 02 dan Rusun Rawa Bebek.
Pada era Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta membangun Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Lahan HPL 04 Jatinegara, Jakarta Timur.
Melansir Republika.co.id, Kampung susun tersebut diperuntukkan warga Bukit Duri yang terdampak penertiban pada 2016.
Kampung susun ini diproyeksikan rampung pada Maret 2022.
2. Reklamasi Pantai Utara Jakarta
Melansir Warta Ekonomi, Ahok mendukung proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta melalu Keppres No. 52 Tahun 1995.
Ahok menilai bahwa proyek tersebut masih bisa dimanfaatkan dan berkontribusi pada pendapatan Pemprov DKI Jakarta.
Sementara, Anies Baswedan membatalkan izin untuk 13 calon pulau reklamasi.
Namun, Anies juga tetap memberikan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.
Mengutip Kontan.co.id, luas lahan reklamasi adalah sekira 35 hektare untuk Dufan dan 120 hektare untuk Taman Impian Ancol Timur.
3. Kampung Akuarium
Melansir Kompas.com, Ahok menggusur Kampung Akuarium pada tahun 2016.
Tujuannya adalah membangun sheetpile dan tanggul pencegah banjir.
Namun, Anies Baswedan membangun kampung di area tersebut.
Kampung susun ini terdiri dari 240 unit hunian dan sejumlah fasilitas umum.
4. Tol Bawah Tanah
Melansir Liputan6.com, Ahok merencanakan pembangunan deep tunnel atau terowongan raksasa di dalam tanah.
Megaproyek era Jokowi-Ahok ini rencananya memiliki kedalaman sekira 50 m.
Di era Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Pemprov DKI merencanakan pembangunan Jakarta Integrated Tunnel (JIT) atau Tol Bawah Tanah Jakarta.
Proyek ini sekilas hampir sama dengan proyek yang direncanakan oleh Jokowi-Ahok.
Namun, proyek JIT hanya memiliki kedalaman tujuh sampai 15 meter.
5. Penanganan Banjir
Pada era Ahok, Pemprov DKI Jakarta memiliki proyek normalisasi sungai.
Melansir detik.com, program ini membuat Pemprov DKI harus membebaskan sejumlah lahan yang sudah ditempati warga.
Setelah membebaskan lahan, akan dibangun beton di sepanjang pinggiran sungai.
Tujuan program ini adalah mengembalikan debit air sungai dan mempertahakan pola alamiahnya.
Sementara, pada era Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta menjalankan program naturalisasi sungai.
Mengutip Tempo.co, dengan adanya program naturalisasi sungai, sumber daya air lebih tertata dengan pengembangan ruang terbuka hijau.
Untuk itu, Pemprov DKI akan membangun waduk, situ, embung, kali, sungai, dan berbagai saluran air.
Posting Komentar untuk "Perbandingan Pembangunan Infrastruktur DKI Jakarta Era Ahok vs Anies. Mana yang Membuahkan Hasil?"