Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ditanya Soal Utang Negara Rp 6.000 Triliun, Ini Jawaban Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyesalkan banyak pihak masih salah kaprah soal utang negara. Seperti diketahui Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir Oktober 2021 lalu tercatat sebesar USD 422, miliar atau setara dengan Rp 6.058,31 triliun (kurs USD: Rp 14.346).

Sri Mulyani mengaku banyak mendapatkan pertanyaan soal utang pemerintah. Menurut dia, masyarakat awam hanya fokus melihat besaran utang tanpa mencari tahu manfaat positif dibalik adanya utang tersebut.

"Banyak masyarakat kita, bahkan di kampus, banyak yang enggak tahu mengenai pengelolaan keuangan negara sehingga sering yang didenger adalah dari headline-headline ‘utang negara sudah Rp 6.000 triliun apakah itu masih aman?’ Mereka enggak pernah melihat neraca itu seluruhnya," ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Prasasti Penanda Aset (SBSN), Rabu (5/1).

Menurut Sri Mulyani, utang tersebut digunakan mayoritas demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya saja, selama masa pandemi dua tahun belakangan ini, pemerintah menggelontorkan banyak jenis bantuan sosial (bansos). Pemerintah juga memberikan subsidi salah satunya untuk listrik dan paket internet.

Selain itu pemerintah juga tetap menjalankan kewajiban untuk membayar gaji ASN pusat dan daerah, termasuk juga tunjangannya.

“Itu semua dibiayai oleh penerimaan pajak, bea cukai dan PNBP dan juga utang. Kemudian sebagian menjadi aset yang masuk ke neraca. Ini yang barangkali perlu kita pahamkan dan terus menjelaskan ke publik,” ujar Sri Mulyani.

Tidak hanya itu, menurut Sri Mulyani, utang negara juga akan dimanfaatkan dalam pembangunan infrastruktur. Termasuk juga infrastruktur di Ibu Kota baru nanti.

Sri Mulyani meyakinkan bahwa Indonesia sangat mampu untuk melunasi utang-utang tersebut. Terlebih lagi apabila semua belanja negara dilakukan baik, maka utang bisa dikelola dan dibayar lagi.

"Kita mau bangun IKN, kita mau membangun infrastruktur, kita mau nyekolahin orang-orang pinter ke dunia, mau nambah dosen-dosen yang hebat, itu adalah dari kita sendiri. Sebagian dari utang yang nanti kita bayar lagi," ujar Sri Mulyani.

"Kalau belanjanya bagus, jadi infrastruktur yang bagus, jadi SDM berkualitas, ya pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN ini pasti bisa kita bayar Insyaallah kembali dengan aman. Itulah perencanaan keuangan negara," tandasnya.

Posting Komentar untuk "Ditanya Soal Utang Negara Rp 6.000 Triliun, Ini Jawaban Sri Mulyani"