Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deretan Negara yang Terancam Gelap Gulita Gara-gara RI Setop Ekspor Batu Bara

Kebijakan Indonesia yang melarang ekspor batu bara per 1 Januari 2022 menuai respons dari sejumlah negara. Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Filipina telah menyampaikan permintaan agar Indonesia mencabut larangan tersebut.

Larangan ekspor diberlakukan pemerintah Indonesia karena krisis batu bara yang dialami PT PLN (Persero). Listrik untuk 10 juta pelanggan PLN terancam padam jika larangan ekspor tak ditutup sementara.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji dalam suratnya pada Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, larangan ekspor berdampak pada negaranya karena Jepang mengimpor 2 juta ton batu bara per bulannya dari Indonesia untuk pembangkit listrik dan manufaktur.

Sedangkan Korsel menyampaikan permintaan pencabutan larangan ekspor batu bara melalui Menteri Perdagangan Yeo Han-koo yang mengadakan pertemuan darurat dengan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi.

"Mendag Yeo menyampaikan keprihatinan pemerintah atas larangan ekspor batu bara Indonesia dan sangat meminta kerja sama ke pemerintah Indonesia agar pengiriman batu bara segera dimulai kembali,” kata Kementerian Perdagangan Korea Selatan dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Yonhap News Agency, Sabtu (8/1).

Yang terbaru, Menteri Energi Filipina Alfonso Cusi menyampaikan imbauan agar Indonesia mencabut larangan ekspor batu bara. Ia mengatakan, kebijakan itu akan merugikan ekonomi negaranya yang sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik.

Filipina, yang masih sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik, membeli sebagian besar kebutuhannya dari Indonesia.

Dikutip dari data TrendEconomy, ketiga negara tersebut memang masuk dalam 10 besar importir batu bara dari Indonesia pada 2020. Berikut 10 besar negara importir batu bara dari Indonesia:

1. India USD 3,4 miliar (23 persen)

2. China USD 2,65 miliar (18,2 persen)

3. Jepang USD 1,69 miliar (11,6 persen)

4. Malaysia USD 1,3 miliar (8,97 persen)

5. Filipina USD 1,22 miliar (8,4 persen)

6. Korea Selatan USD 1,04 miliar (7,15 persen)

7. Negara-negara Asia lainnya USD 954 juta (6,56 persen)

8. Thailand USD 655 juta (4,5 persen)

9. Vietnam USD 599 juta (4,12 persen)

10. Bangladesh USD 335 juta (2,3 persen)

Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), Indonesia menduduki eksportir batu bara nomor satu dunia sejak 2011. Sempat disusul Australia pada 2015-2016, Indonesia kembali jadi eksportir nomor satu pada 2017 sampai sekarang.

Pada 2020, Indonesia tercatat mengekspor 405 juta ton batu bara. Lebih besar dari Australia (390 juta ton), Rusia (212 juta ton), Amerika Serikat (63 juta ton), hingga Afrika Selatan (63 juta ton).

Posting Komentar untuk "Deretan Negara yang Terancam Gelap Gulita Gara-gara RI Setop Ekspor Batu Bara"